
Pemimpin proyek yakni David Thomas dari La Trobe University di Melbourne mengklaim, inilah pertama kali sebuah penelitian arkeologis intensif dilakukan dengan data yang diambil dari Google Earth.
Thomas dan dua rekannya dari University of Sidney memakai Google Earth untuk menyelidiki bermacam situs sejarah, yang sudah ataupun yang belum ditemukan di Afghanistan. Berkat internet, mereka tak perlu pergi langsung ke Afghanistan di mana sewaktu-waktu mereka bisa terancam bahaya.
Berbekal Google Earth ini, Thomas dan timnya mengklaim telah menemukan 450 situs sejarah di Afghanistan. Situs sejarah kuno yang ditemukan itu beragam jenisnya, seperti kampung masa lalu, kuburan, tempat saluran air dan sebagainya.
"Kebanyakan dari situs itu berada di daerah amat terpencil dan belum diselidiki. Kami menemukan ratusan di antaranya melalui gambar Google Earth," demikian kata Thomas
Sumber: Detik